Wednesday, August 10, 2016

Topologi Jaringan | Kelebihan dan Kekurangan


Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station.
Untuk mendevelop Local Area Network (LAN) dibutuhkan suatu perencanaan atau bisa kita kenal sebagai topology. Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Topologi ini mengacu dan mengadaptasi kepada keadaan jaringan yang ada di-lapangan (memungkinkan atau tidaknya digunakan salah satu topologi). Tapi keseluruhan grand design jaringan (pemilihan alat-alat, aksesoris, aktif / pasif device) dan kebijakan / policy yang akan diaplikasikan setelah selesainya suatu project, akan berdasarkan dari pemilihan bentukan Topologi Jaringan ini.
Jenis Topologi
  1. Topologi BUS
  2. Topologi Star
  3. Topologi Ring
  4. Topologi Mesh
  5. Topologi Tree
  6. Topologi Extended Star
Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna. Topologi-topologi ini sering kita temui di kehidupan sehari-hari, namun kita tak menyadarinya. Topologi pertama yang digunakan adalah topologi bus. Semua Topologi memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
1. Topologi BUS
topologi jaringan komputer bus
 
Karakteristik Topologi BUS
  • Node – node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.
  • Sangat sederhana dalam instalasi
  • Sangat ekonomis dalam biaya.
  • Paket‐paket data saling bersimpangan pada suatu kabel
  • Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada setiap ethernet card.
  • Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
Keuntungan Topologi BUS
  • Topologi yang sederhana
  • Kabel yang digunakan sedikit untuk menghubungkan komputer‐komputer atau peralatan‐peralatan yang lain
  • Biayanya lebih murah dibandingkan dengan susunan pengkabelan yang lain.
  • Cukup mudah apabila kita ingin memperluas jaringan pada topologi bus.
Kerugian Topologi BUS
  • Traffic (lalu lintas) yang padat akan sangat memperlambat bus.
  • Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk dapat diterima dengan benar.
  • Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus.
  • Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.
2. Topologi STAR
 
topologi jaringan komputer star
 
Karakteristik Topologi STAR
  • Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (HUB)
  • Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator (HUB) kemudian di broadcast keseluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32 port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.
  • Sangat mudah dikembangkan
  • Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel pada terminal putus, maka keseluruhhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada jaringan keseluruhan tersebut.
  • Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP.
Keuntungan Topologi STAR
  • Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang sedang berlangsung.
  • Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka computer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star.
  • Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
Kerugian Topologi STAR
  • Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub. Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi.
  • Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan yang lain.
  • Jumlah terminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub.
  • Lalulintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.
3. Topologi RING
 
topologi jaringan komputer ring
 
Karaktristik Topologi RING
  • Node‐node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti lingkaran.
  • Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.
  • Paket‐paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan) sehingga collision dapat dihindarkan.
  • Problem yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu: jika salah satu node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
  • Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable (IBM tipe 6).
Keuntungan Topologi RING
  • Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan.
  • Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanan dari server.
  • Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat, karena data dapat bergerak kekiri atau kekanan.
  • Waktu untuk mengakses data lebih optimal.
Kerugian Topologi RING
  • Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan mempengaruhi
  • keseluruhan jaringan.
  • Menambah atau mengurangi computer akan mengacaukan jaringan.
  • Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
4. Topologi MESH
 
topologi jaringan komputer mesh
 
Karakteristik Topologi MESH
  • Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan‐peralatan yang ada.
  • Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.
  • Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.
Keuntungan Topologi MESH
  • Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.
  • Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih.
  • Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.
Kerugian Topologi MESH
  • Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah komputer dan peralatan‐peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
  • Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.
5. Topologi Tree

Kelebihan Topologi Tree
  • Seperti topologi star perangkat terhubung pada pusat pengendali /HUB.
  • Tetapi HUB dibagi menjadi dua,central HUB,dan secondary HUB
  • Topologi tree ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.
Kelemahan Topologi Tree
  • Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya , termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
6. Topologi Extended Star 
Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star, karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star.
Kelebihan Topologi Extended Star
  •  Jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus
Kekurangan Topologi Extended Star
  • Tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan beberapa kali hops.

Sunday, August 7, 2016

Beberapa Kasus yang Sering disebabkan oleh sistem operasi networking


Untuk dapat melakukan perbaikan dalam kesalahan-kesalahan software dapat dilakukan dengan setting ulang software sesuai dengan ketentuan dalam jaringan tersebut. Berikut beberapa kasus yang sering disebabkan oleh system operasi networking:

·         Tidak bias login dalam jaringan

Ini berarti client tidak dapat mengakses jaringan secara keseluruhan. Apabila kita telah melakukan instalasi dan konfigurasi kartu jaringan dengan sempurna maka bisajuga karena kesalahan kita dalam memasukkan password yang salah saat kita login ke jaringan.

·         Tidak bisa menemukan computer lain pada daftar network neighborhood. Kasus ini sering terjadi karena system windows yang kurang baik sehingga perlu melakukan refresh apabila menutup program atau mau menjalankan program.

 

·         Tidak bisa sharing file atau printer

Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan lalu klik sharing.

·         Tidak bisa installnetwork adapter

Kasus ini biasanya disebabkan oleh software kartu jaringan yang tidak sesuai dengan kartu jaringan yang dipasang, atau pasangan kartu jaringan yang tidak sempurna sehingga computer tidak dapat mengenal kartu jaringan tersebut.

·         Computer lain tidak dapat masuk ke computer kita

Computer lain yang tidak dapat masuk ke computer kita padahal computer kita dapat masuk ke computer lain disebabkan kita belum melakukan sharing dataatau sharing printer.

Kasus-kasus tersebut lebih banyak disebabkan oleh instalasi software dan konfigurasi yang tidak teliti. Hal tersebut menyebabkan kesalahan-kesalahan yang menyebabkan tidak dapat mengakses jaringan.

Jenis-Jenis Antena WiFi Serta Fungsinya

Dalam bidang elektronika, antena merupakan transformator atau saluran transmisi dengan gelombang ruang bebas maupun sebaliknya. Saat ini antena telah menjadi salah satu elemen penting yang wajib ada dalam sebuah TV, radio, radar, dan berbagai alat komunikasi lainnya yang memanfaatkan sinyal. Antena merupakan bagian vital dari sebuah pemancar  atau sebagai penerima yang bertugas menyalurkan sinyal radio ke udara.
Antena hadir dalam berbagai macam bentuk sesuai dengan frekuensi dan pola penyebaran sinyal. Secara efektif panjang antena merupakan panjang gelombang frekuensi radio yang dipancarkan oleh antena tersebut. Saat ini antena setengah gelombang cukup populer digunakan karena mudah dibuat dandapat memancarkan gelombang secara efektif. Antena sendiri berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik kemudian meradiasikannya. Namun antenna juga dapat menerima sinyal elektromagnetik dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.
Antena Wifi juga mempunyai fungsi yang sama dengan antena pada umumnya. Secara spesifik, antena ini bertugas untuk menerima dan menyalurkan sinyal WiFi sehingga perangkat laptop maupun gadget lainnya dapat menerima sinyal tersebut. Antena WiFi terdiri dari beberapa macam di antaranya adalah sebagai berikut.
Antena Grid
grid-antenna
Antena WiFi jenis ini mempunyai bentuk seperti jaring. Cakupan antena grid hanya searah sehingga antena jenis ini biasanya dilengkapi dengan pasangan antena yang dipasang di tempat lain atau antena pemancar sinyal. Antena tersebut diarahkan ke antena pemancar sehingga sinyal yang diterima akan lebih kuat. Fungsi antena grid adalah menerima dan mengirim sinyal data melalui system gelombang radio 2,4 MHz.
Antena Omni
antenna-omni
Antena WiFi yang satu ini memiliki bentuk menyerupai tongkat namun lebih kecil. Antena ini mempunyai cakupan yang lebih luas daripada antena Grid. Cakupan antena ini menyebar ke semua arah dan membentuk seperti semacam lingkaran. Jenis antena ini biasanya digunakan pada jaringan WAN dengan tipe konfigurasi Point to Multi Point atau P2MP. Antena Omni berfungsi untuk melayani cakupan area yang luas tetapi dengan jangkauan yang pendek. Dengan jangkauan area yang luas, kemungkinan di area ini juga akan terkumpul sinyal lain yang tidak diinginkan. Jenis antena ini sangat cocok digunakan untuk system koneksi point to multipoint atau koneksi hotspot.
Antena Sectoral
antenna-sectoral
Jenis antena ini hampir sama dengan antena omni. Antena ini mampu menampung hingga 5 klien. Biasanya antena sektoral dipasang secara horizontal maupun tegak lurus.
Antena Yagi
antenna-yagi
Antena Yagi mempunyai bentuk menyerupai ikan teri. Sama seperti antenna grid, antena ini juga mempunyai cakupan yang searah. Perbedaan utama dari antena Yagi dengan Grid adalah antena ini cukup jarang digunakan dalam jaringan. Biasanya antenna ini akan diarahkan ke pemancar. Antena ini terdiri dari 3 bagian, meliputi driven, reflector, dan director. Driven merupakan titik catu dari kabel antena. Panjang fisik driven biasanya adalah setengah panjang gelombang frekuensi radio yang diterima atau dipancarkan. Reflektor merupakan bagian belakang antena yang digunakan untuk memantulkan sinyal. Panjang fisik reflector biasanya lebih panjang dari driven. Sedangkan director merupakan bagian pengarah antenna. Bagian ini ukurannya lebih pendek dari driven.
Antena PVC
antenna-pvc
Dinamai dengan Antena PVC karena antenna ini bahannya terbuat dari pipa PVC yang kemudian dilapisi dengan aluminium foil. Sebenarnya desain antenna ini merupakan pengembangan dari antena kaleng yang sering berkarat bila dipasang di area outdoor. Keunggulan antena ini adalah tahan cuaca, tidak berkarat, dan mudah pemasangannya. Namun antena ini biasanya hanya digunakan untuk jarak dekat yaitu 200 – 300 m saja.
Antena 8 Quad
antenna-8-quad
Antena ini termasuk jenis antena sektoral. Pasalnya pola radiasi antena berada satu arah dengan sudut arah yang lebar. Antena 8 Quad cocok untuk antenna access point di mana klien berada di area tertentu.
WajanBolic
antenna-wajanbolic
Antena ini dinamai dengan Wajan Bolic karena antena ini hampir sama dengan antena parabolic. Antena ini cukup sederhana karena bahan untuk parabolic disc menggunakan wajan atau alat dapur yang sering digunakan untuk memasak. Antena Wajan Bolic berfungsi untuk memperkuat sinyal nirkabel dari hotspot yang karena lokasinya terlalu jauh sulit diterima oleh USB Wireless Adapter jika hanya langsung terhubung dengan laptop atau PC.

Keuntungan menggunakan WaveLAN


-         Mobility  yaitu kemampuan perangkat untuk lebih mudah berpindah  seperti laptop, PDA, Smart Device, dll.
-         Scalability yaitu kemampuan jaringan untuk berkembang mengikti kebutuhan pengguna.
-         Flexibility yaitu kemampuan jaringan untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dimana jaringan akan dipasang.
-         Short and Long term cost saving yaitu kemampuan jaringan untuk mengefisienkan biaya untuk jangka waktu pendek dan panjang.
-         Instalasi yang lebih mudah dan cepat.
-         Mampu bertahan dalam lingkungan kerja yang keras.

Aturan Memberikan IP Address (IPv4) Pada Komputer Secara Manual


Mungkin kita pernah melihat sekelompok komputer yang membentuk sebuah jaringan di suatu tempat seperti kantor atau sekolah. Atau contohnya yang pasti sobat tau yaitu sebuah jaringan LAN di sebuah warnet. Komputer-komputer tersebut dapat terkoneksi, berbagi, berkomunikasi satu sama lain adalah karena telah berada dalam satu jaringan. Misalnya ketika membuat sebuah jaringan LAN, agar setiap komputer dapat terhubung diperlukan perangkat-perangkat pendukung seperti kabel. Selain perangkat juga setiap komputer memerlukan IP Address agar setiap komputer dapat saling mengenali komputer lainya.

Memberikan IP Address Pada Komputer

Aturan Memberikan IP Address (IPv4) Pada Komputer Secara Manual

Pengertian IP Address

Nah oleh sebab itu, kali ini saya ingin membahas tentang aturan memberikan IP Address pada komputer. Pengertian Internet Protocol (IP) Address sendiri adalah deretan angka biner yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk setiap komputer pada sebuah jaringan. Untuk saat ini ada 2 jenis IP yang digunakan, yaitu IPv4 dan IPv6. Kali ini saya hanya akan membahas yang versi 4 saja.

Peng-kelas-an IP Address

IP versi 4 memiliki ruang 32 bit angka biner yang dibagi menjadi 4 segmen. Jadi setiap segmen bernilai 8 bit atau berjumlah 255, yang berarti ketika memasukan angka tidak bisa lebih dari 255. Angka pertama pada Network ID harus sesuai dengan aturan peng-kelas-an. IP versi 4 dibagi ke dalam 5 peng-kelas-an:
  1. Kelas A (dengan network dari 1 sampai 126)
  2. Kelas B (dengan network dari 128 sampai 191)
  3. Kelas C (dengan network dari 192 sampai 223)
  4. Kelas D (dengan network 224)
  5. Kelas E (dengan network 255)

Pembagian IP Address

IP Address dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Network ID dan Host ID. Network ID menentukan alamat pada sebuah jaringan komputer, sedangkan Host ID menentukan alamat setiap komputer pada sebuah jaringan. Masing-masing komputer dalam sebuah jaringan harus memakai Network ID yang sama. Dan masing-masing komputer dalam jaringan harus memakai Host ID yang unik (berbeda satu sama lain).
Setiap Kelas mempunyai pembagian IP Address yang berbeda.
  1. Kelas A (8 bit untuk Network ID dan 24 bit untuk Host ID atau 1 segmen untuk Network ID dan 3 segmen untuk Host ID)
  2. Kelas B (16 bit untuk Network ID dan 16 bit untuk Host ID atau 2 segmen untuk Network ID dan 2 segmen untuk Host ID)
  3. Kelas C (24 bit untuk Network ID dan 8 bit untuk Host ID atau 3 segmen untuk Network ID dan 1 segmen untuk Host ID)

IP Private/Lokal

Kelas IP Address yang biasanya digunakan adalah kelas A, B, dan C. Kelas D dan E jarang sekali digunakan, karena fungsi IP Address kelas D adalah untuk Multicast (sekelompok komputer dalam jaringan yang menggunakan aplikasi secara bersama-sama), sedangkan kelas E adalah untuk Eksperimental (percobaan).

Telah disediakan dan direkomendasikan sebuah alamat untuk digunakan pada jaringan komputer dalam organisasi atau institusi yang disebut IP Private / Lokal.
  1. Kelas A (10.X.X.X)
  2. Kelas B (172.16.X.X)
  3. Kelas C (192.168.X.X)

Subnet Mask

Subnet mask adalah deretan angka biner (bagian dari IP Address) yang berfungsi sebagai tanda peng-kelas-an apa yang digunakan pada sebuah komputer/jaringan. Sehingga peng-kelas-an IP Address pada sebuah komputer/jaringan dapat diketahui/dibedakan. Biasanya subnet mask akan terisi otomatis saat kita memberikan IP Address pada sebuah komputer.
  1. Kelas A (255.0.0.0)
  2. Kelas B (255.255.0.0)
  3. Kelas C (255.255.255.0)

Gateway

Gateway (default gateway) adalah IP Address yang berfungsi untuk menghubungkan 2 jaringan atau lebih yang memiliki network ID yang berbeda dan digunakan pada perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan 2 jaringan atau lebih yang memiliki network ID yang berbeda. Kita bisa mengisi IP pada perangkat tersebut dengan bebas, asal Network ID tetap sama dengan jaringan komputer yang terhubung. Namun jika kita tengah memakai gateway ini pada perangkat untuk menghubungkan jaringan yang berbeda, IP gateway ini janganlah digunakan untuk komputer/host pada jaringan.

Ringkasan IP Address

Kelas Network IP Private/Local Subnet Mask Network ID Host ID
A 1-126 10.X.X.X 255.0.0.0 8 bit / 1 segmen 24 bit / 3 segmen
B 128-191 172.16.X.X 255.255.0.0 16 bit / 2 segmen 16 bit / 2 segmen
C 192-223 192.168.X.X 255.255.255.0 24 bit / 3 segmen 8 bit / 1 segmen
D 224 - - - -
E 255 - - - -

Kuning = Network ID.
Hijau = Host ID.

Pemberian IP Address

  1. Automatic, adalah pemberian IP Address secara otomatis setiap komputer host/komputer akan mendapatkan IP Address-nya masing-masing dari Server dengan sistem DHCP.
  2. Static, adalah pemberian IP Address secara Manual.
Dalam pemberian IP Address secara Manual kita dapat mengacu dari aturan-aturan yang telah dijelaskan sebelumnya.

Contoh pemberian IP Address pada komputer dengan Sistem Operasi Windows.

Memberikan IP Address Pada Komputer

Pada gambar di atas berarti pemberian IP Address pada komputer adalah:
  • Network ID: 192.168.100 (angka pertama pada Network ID adalah 192 berarti Kelas C)
  • Host ID: 27 (bebas ditentukan)
  • Subnet Mask: Sesuai dengan aturan (kelas C = 255.255.255.0)
  • Default Gateway diisi secara bebas, namun dengan network ID yang sama dan jangan digunakan untuk IP Address Komputer/Host pada jaringan. (Maka jika suatu saat akan menggunakan perangkat untuk menghubungkan jaringan yang berbeda, gateway ini bisa dijadikan IP Address untuk perangkat tersebut)
Aturan tambahan:
  • Angka 127 tidak dapat digunakan untuk angka pertama pada Network ID karena 127 tidak termasuk pada kelas apa pun. 127 adalah alamat LoopBack (IP Address yang hanya dikenali oleh komputer itu sendiri / tidak dapat dikenali oleh komputer lain)
  • Host ID tidak boleh semuanya terdiri dari angka 255 atau 0.
  • Dalam sebuah jaringan, Host Id pada masing-masing komputer harus berbeda satu sama lain.

protocol standar IEEE 802.11x.x



Biasanya internet wireless bekerja pada protocol standar IEEE 802.11x.x antara lain:
·         IEEE 802.11 pada frekuensi 2,4GHz dengan kecepatan transfer 2Mbps
·         IEEE 802.11a pada frekuensi 5GHz dengan kecepatan transfer 54Mbps
·         IEEE 802.11a 2X pada frekuensi 5GHz dengan kecepatan transfer 108Mbps
·         IEEE 802.11b pada frekuensi 2,4GHz dengan kecepatan transfer 11Mbps
·         IEEE 802.11b+ pada frekuensi 2,4GHz dengan kecepatan transfer 22Mbps
·         IEEE 802.11g pada frekuensi 2,4GHz dengan kecepatan transfer 54Mbps
·         IEEE 802.11n pada frekuensi 2,4GHz dengan kecepatan transfer 120Mbps

Monitoring traffic

          Monitoring traffic merupakan cara monitoring jaringan yang jauh lebih canggih dan dapat melihat traffic paket yang sebenarnya , serta membuat laporan berdasarkan traffic jaringan tersebut program seperti flukes network analyzer merupakan contoh software sejenis ini program tersebut tidak hanya mendeteksi perangkat yang gagal tetapi juga mendeteksi jika ada komponen yang muatannya berlebihan atau konfigurasinya kurang baik.
Kelemahan program jenis ini ialah mereka biasanya hanya melihat satu segmen pada satu waktu dan jika memerlukan data dari segmen lain, program harus dipindahkan ke segmen tersebut. Ini bisa diatasi dengan menggunakan agen pada segmen jaringan remote. Perangkat seperti switch dan router bisa membuat dan mengirimkan statistik traffic jadi bagai mana data dikumpulkan dan diatur pada satu lokasi sentral supaya bisa digunakan oleh administrator jaringan? Jawabanya ialah simple network managemen protocol.

Pengertian Workstation


    workstation adalah perangkat keras yang digunakan untuk meminta layanan da menerima dari server dalam suatu jaringan. Workstation atau dapat juga disebut klien umumnya memiliki system operasi dengan antar muka grafis dan memiliki program-program penunjang layanan di jaringan, sebagai contoh jika kita ingin chatting melalui jaringan Yahoo, kita memerlukan workstation yang terinstalasi aplikasi Yahoo Messenger.

FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN WIRELESS


        Kebetulan di sekolah saya menggunakan jaringan LAN dengan teknologi wireless, nah pas waktu saya keasyikan ONLINE tiba-tiba jaringannya no internet acces hufch. . . !!! saya langsung mengeluh,langsung saya berfikir kok jaringannya begini, apa wirelessnya rusak atau gimana nih !!! langsung saya tanya ke salah satu guru saya “Pak kok jaringannya begini,jaringannya rusak ya Pak “. Kata guru saya”

 mungkin ada sedikit gangguan pada wirelessnya “. Nah !! dipost ini kita akan membahas tentang FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN (GANGGUAN) PADA WIRELESS.

          Untuk gangguan pada teknologi jaringan wireless itu sendiri secara umum terjadi akibat beberapa faktor berikut :

 • Tegangan listrik Tegangan listrik menjadi gangguan karena apabila tegangan yang digunakan komputer kita tidak stabil dan tegangan yang sering turun naik ataupun sering mengalami mati secara tiba-tiba di sumber listrik, maka semua komponen-komponen wireless baik itu kartu wi-fi, antena,kabel,modem bahkan komputer kita pun akan cepat rusak karena tegangan yang di komsumsi tidak stabil.

• Mati atau tidak berfungsinya komponen pada perangkat wireless Mati atau tidak berfungsinya perangkat pendukung komponen wireless seperti antena atau pemancar gelombang radio terjadi akibat gangguan petir pada saat terjadi hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan prangkat akan terbakar serta pemakaian yang terlalu lama tampa adanya perawatan secara berkala.

• Perangkat software Gangguan pada software dapat terjadi apabila software yang digunakan dalam server maupun client tidak berjalan dalam apliaksi wireless seperti(konflik ip), tidak berjalannya proxy pada server.

Wednesday, August 3, 2016

Penjelasan Tentang Kode IEEE 802.11 a/b/g/n/ac Pada Perangkat Wireless LAN (Wi-fi)

Apa yang dimaksud dengan IEEE 802.11 a/b/g/n/ac?? Mungkin itulah pertanyaan yang sering muncul pada orang-orang awam seperti saya ketika melihat salah satu baris kode tersebut pada sebuah perangkat wireless wifi. Kode tersebut memiliki sebuah makna tersendiri, dan tidak sembarangan dicantumkan pada perangkat wireless.
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) merupakan sebuah badan yang mengatur yang mengatur standarisasi dalam bidang teknologi informasi. Seperti data yang saya ambil dari Wikipedia, Dalam IEEE ada code tertentu untuk standarisasi dalam teknologi komunikasi:
  • 802.1: LAN/MAN Management and Media Access Control Bridges
  • 802.2: Logical Link Control (LLC)
  • 802.3: CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP)
  • 802.4: Token Bus
  • 802.5: Token Ring (bisa menggunakan kabel STP)
  • 802.6: Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN
  • 802.7: Broadband LAN
  • 802.8: Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI)
  • 802.9: Integrated Services LAN Interface (standar ISDN)
  • 802.10: LAN/MAN Security (untuk VPN)
  • 802.11: Wireless LAN (Wi-Fi)
  • 802.12: Demand Priority Access Method
  • 802.15: Wireless PAN (Personal Area Network) > IrDA dan Bluetooth
  • 802.16: Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX)

Dalam membangun jaringan wireless, salah satu hal paling dasar dan harus dipahami adalah menguasai spesifikasi dari peralatan Wifi yang hendak digunakan. Biasanya pada daftar spesifikasi dari peralatan wireless wifi akan tercantum kode IEEE 802.11 a/b/g/n/ac. Kelima kode huruf di belakang kode IEEE 802.11 tersebut menandakan spesifikasi yang berbeda-beda. Dan yang merupakan teknologi paling baru adalah IEEE 802.11 ac.
Sebenarnya apa sih makna dibalik kode IEEE 802.11a/b/g/n/ac itu? Berikut ini adalah beberapa informasi tekait kode IEEE 802.11 yang menjadi standarisasi perangkat wireless wifi.
IEEE 802.11 a/b/g/n/ac menyatakan generasi teknologi Wifi
Teknologi wireless wifi terus dikembangkan hingga sekarang. Kelima kode 802.11 menandakan bahwa teknologi wireless wifi ini sudah sampai pada generasi yang kelima. Berikut adalah urutan generasi teknologi wifi berdasarkan kode IEEE.
 
  1. IEEE 802.11b
  2. IEEE 802.11g
  3. IEEE 802.11a
  4. IEEE 802.11n
  5. IEEE 802.11ac
Jika pada daftar spesifikasi perangkat wireless Anda tertera kode IEEE 802.11ac, maka Anda sedang dihadapkan perangkat wireless wifi dengan generasi terbaru.  Sedangkan untuk kode IEEE 802.11 b/g itu berarti teknologi wifi yang digunakan pada perangkat wireless adalah yang pertama dan kedua. Meski menjadi yang terlama, namun masih saja banyak yang menggunakan perangkat wireless dengan kode tersebut. Nah yang menduduki urutan ketiga dan keempat adalah IEEE 802.11a dan IEEE 802.11n.
IEEE 802.11 a/b/g/n/ac menyatakan data rate sebuah wifi
Data rate sesungguhnya bukanlah kecepatan yang nyata, yang akan kita peroleh ketika kita melakukan transfer suatu data melalui media komunikasi. Tetapi data rate menggambarkan kemampuan sebuah media komunikasi untuk mengirimkan data melalu jalur komunikasi. Data rate ini sifatnya lebih haya teori saja. Dan pada kenyataannya, kemampuan transfer data dari sebuah perangkat telekomunikasi tidak pernah mencapai titik data rate yang tercantum, atau bia dibilang selalu lebih rendah.
Kode IEEE 802.11a/b/g/n/ac yang tertera pada spek wireless wifi juga menyatakan data rate yang berbeda-beda. Berikut adalah daftar data rate yang dimiliki oleh masing-masing kode IEEE 802.11:
  1. IEEE 802.11b memiliki data rate sebesar 11 Mbps
  2. IEEE 802.11g memiliki data rate sebesar 54 Mbps
  3. IEEE 802.11a memiliki data rate sebesar 54 Mbps
  4. IEEE 802.11n besar data ratenya lebih dari 100 Mbps sampai 500 Mbps
  5. IEEE 802.11ac memiliki data rate yang mencapai 1300 Mbps atau 1,3 Gbps
IEEE 802.11 a/b/g/n/ac menyatakan Frekuensi
Informasi penting lainnya terkait kode IEEE 802.11 pada perangkat wireless adalah frekuensi yang digunakan pada perangkat wireless itu sendiri. Ya, kode IEEE 802.11a/b/g/n/ac juga menunjukan frekuensi yang digunakan pada perangkat wireless wifi. Berikut adalah daftar frekuensi berdasarkan kode IEEE 802.11:
  1. IEEE 802.11 b maka  Frekuensi  yang digunakan adalah 2,4 GHz
  2. IEEE 802.11 g maka  Frekuensi  yang digunakan adalah 2,4 GHz
  3. IEEE 802.11 a maka  Frekuensi  yang digunakan adalah 5 GHz
  4. IEEE 802.11 n maka  Frekuensi  yang digunakan adalah 2,4 GHz dan 5 GHz
  5. IEEE 802.11 ac maka  Frekuensi  yang digunakan adalah 5 GHz
Jadi, kode IEEE 802.11a/b/g/n/ac lebih mengacu pada spesifikasi yang digunakan pada sebuah perangkat wireless wifi. Dengan memahami kode IEEE 802.11 yang tertera pada spesifikasi perangkat wireless wifi, kita bisa tahu generasi, data rate, hingga frekuensi yang digunakan pada perangkat tersebut.